Silakan membaca sebanyak-banyaknya teori tentang strategi dan metode perjuangan gerakan kiri yang tersebar di dunia, karena saat ini mudah sekali ditemuka dalam buku-buku, jurnal-jurnal, dan makalah-makalah; Ia banyak tersebar di internet.

Tapi, saran saya, orang Papua harus menemukan strateginya dan metodenya sendiri, termasuk menata struktur perjuangan; Perlu dipilih "strategi" dan " metode" yang kontekstual, artinya, sesuai dengan "kesulitan-kesulitan" Papua hari ini; 

Metode yang di pakai Gandhi di India, sebelumnya belum pernah dipakai di negara manapun di dunia; Gandhi hanya sedikit perlu belajar dari sejarah penindasan dan perjuangan Afrika Selatan (1893–1914), Kulit Hitam di Amerika Serikat, dan mencari metode dan strategi yang tepat, dan "konteks" dengan situasi, karakteristik, dan "kesulitan2" India hari itu. 

Dibawah ini empat metode yang "dilahirkan" Gandi bersama India, dan berhasil mengusir Inggris -- walau memang butuh waktu yang panjang dan lama; Metode ini berhasil melahirkan yang namax jiwa "nasionalisme"; Ia menyadarkan semua manusia India, bahwa "penjajahan dan penghisapan manusia oleh manusia lain" harus segera diakhir. Silakan baca empat metode dibawa ini;


==================================================

Pertama, swadeshi, segala yang ada didunia ini telah ditetapkarn oleh alam. Karena itu nanusia atau Negara wajib tunduk dan nengakui apa yang telah ditetapkan oleh alam itu. Tiap bangsa, tiap negara telah nenerima penetapan alam, tentang kedudukan dan tugasnya masing-masing. Karena itu tidaklah boleh untuk urencampuri persoalan orang lain atau negara lain. Imperialisme adalah pelanggaran akan hal ini, karena itu imperialisme tidak diperkenankan. Tiap bangsa harus berusaha mengembangkan negaranya dengan kekuatan sendiri yang telah diterimanya dari aIam. Karena itu gerakan swadeshi menganjurkan rnenenun dan memakai pakaiannya sendiri dan melarang buatan Negara asing (Inggris). Swadeshi berarti memboikot terhadap segala macam buatan penjajah sekaligus mempertebal nasionalisme.

Kedua, Satyagraha, manusia harus memegang teguh kebenaran dan menolak apa yang tidak sesuai denngan kebenaran. Jika manusia tahu bahwa barang sesuatu adalah tidak benar, maka ia janganlah mau memgerjakannya atau ikut mengerjakannya. Satyagraha juga disebut non kooperasi, artinya menolak terhadap apa yang dianggapnya tidak benar. Jika pemerintahan Inggris dianggapnya tidak benar, maka orang harus non kooperasj terhadapnya atau dengan perkataan lain harus tidak mau bekerja sama dengan penjaiah.

Ketiga, Ahimsa, menentang dengan kekuatan berarti melayani apa yang ditantang itu. Jika apa yang hendak ditantang itu dianggap sepi saja maka itu akan kehilangan kekuatannya. Maka yang tidak menentang atau tidak melayani akan nenang. Musuh semakin lama semakin bosan dan lelah. Ahimsa berarti tidak berbuat apa-apa, tidak karena takut tetapi karena jiwa yang lebih luhur. Ahimsa berarti nengalahkan lawan dengan tidak nelawan, tetapi dengan kekuatan batin (non violence). 

Keempat, Hartal, hartal berarti berkabung karena ada hejadian yang menyedihkan. Hartal iuga nerupakan tanda protes atau tidak setuju terhadap barang sesuatu yang dipandang tidak baik. Sebagai tanda tidak setuju mereka akan tidak berbuat apa-apa atau mogok.

Tulisan pendek ini ditulis oleh seorang berinisial OP dari hasil diskusi singkat bareng ngopi di Kupang, Holandia.